Kisah Seorang Istri Yang Suaminya Terkena Serangan Jantung | | | |
| |
Sunday, 12 April 2009 | |
Tanggal 29 April 2006 : Malam kira-kira jam 21.00 setelah makan malam, suamiku merasa tidak enak badan, masuk angin di sekitar perut dan punggung, seperti terasa ditusuk-tusuk, rahang terasa agak kaku, mulut agak asam, minta dibikinkan air jahe hangat, minum lalu tidur.
Tanggal 30 April 2006 : Bangun tidur, pagi sholat subuh dan bilang badannya udah enakan mau ke kantor, malam hari di jam yang sama seperti sebelumnya merasakan hal yang sama kembali seperti malam sebelumnya, dibikinkan jahe hangat kembali dan dipaksa tidur, tengah malam sekitar pukul 01.00 dini hari keluar keringat banyak dibadan yang ada dibenak saya dan suami mungkin angin sudah keluar, makanya badan enakan.
Tanggal 1 Mei 2006 (Peristiwa Penting Dalam Kehidupan Keluarga Kami) Pagi, rutinitas seperti biasa, ke kantor masih telepon siang hari, seperti biasa karena tidak mendapat parkir di BEJ maka mobil di parkir di Cafe Bengkel Semanggi dengan jarak 1 km dari BEJ. Sore jam 16.30 pulang kantor jalan kaki menuju parkir, sepanjang jalan suamiku merasa kaki tak dapat dilangkahkan, leher terasa semakin kaku, keringat dingin bercucuran, dingin dan lemas sekali seperti tak bisa bernafas, beliau berusaha mencapai tempat parkir dan berhasil masuk kedalam mobil, (tidak sempat menghidupkan mobil, kaca tertutup semua, lampu hijet dinyalakan, pintu tidak dirapatkan) dan sempat menghubungi saya untuk mengatakan "bunda, cepat kemari, ayah tidak kuat lagi"!
Orang-orang berlari memberikan bantuan, baju kering, aqua, bahkan security membuatkan teh panas manis, dan memaksa suami saya untuk minum, pikiran saya bekerja, saya butuh pertolongan orang yang ahli, saya telepon sabahat kami seorang dokter di JBE, saya ceritakan kronologis kejadian, beliau memandu saya untuk menusuk ujung jari suami dengan benda tajam, apapun (waktu itu kuku jari tangan saya) supaya suami saya terkejut dan membuat kesadaran tidak betul-betul hilang, ajak bicara terus, dan segera bawa ke rumah sakit terdekat, pilihan cuma ada dua Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) atau Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RSJHK). Minta lakukan EKG, tensi darah, itu yang harus saya lakukan segera. Pilihan saya ke RSJHK karena arah ke Selatan macet.
Muka beliau sangat terkejut begitu membaca hasil EKG. Dunia bagai kiamat waktu beliau mengatakan "Suami Ibu terkena Serangan Jantung Koroner"! harus segera penanganan intensif. Saya mengatakan UGD penuh. Beliau katakan ”tidak ada pilihan lain harus ke UGD sekarang juga”, beliau membuat Rekomendasi Urgent, katakan saja dari Dr. Aulia Sani (ternyata beliau mantan direktur RSJHK). Yang tadinya kami ditolak, kemudian diterima di UGD walau harus dirawat di kamar yang betul-betul penuh hari itu. Di situ melihat orang datang dengan keadaan sudah meninggal karena terlambat sampai di RS. Saat di UGD tidak pernah satu tenaga medis yang menanyakan jaminan apapun kepada saya (ternyata itulah Motto RS tersebut, Tindakan Dahulu, Uang baru Nomor berikutnya).
”Pada malam itu sebenarnya jantung sudah terkena serangan walaupun ritme kecil, tapi sudah ada beberapa komponen jantung yang melemah, hingga saat serangan dahsyat datang, langsung menganggu dan Rusak,..”
Rupanya itu belum selesai, dokter minta saya berdoa banyak. 3 jam berikutnya adalah masa penentuan, karena akan datang serangan Kedua yang maha dahsyat, sementara akibat dari serangan pertama, ada pembuluh yang rusak, biasanya orang jarang selamat, karena faktor tidak mengerti dan tidak ditangani dengan tepat.
Mereka mengatakan fungsi jantung suamiku untuk sementara diganti dengan mesin pacu jantung. Mudah-mudahan ini dapat membantu bertahan (waktu serangan pertama, dada belum terasa sakit). Kira-kira jam 21.00 suamiku mengalami serangan jantung kedua yang membuat denyut jantung berkisar 40 (padahal normal 70). Jam 11.00 suamiku langsung di masukan ke ICU karena kondisi kritis, dada sakit hebat, sesak tidak dapat bernafas (pada saat itu aku hanya bisa menangis, bingung, sendiri).
Allah banyak membantu kami, aku banyak bertemu orang yang senasib sepertiku, yang mereka sudah ada di RS tersebut berbulan-bulan lamanya. Aku bertemu dokter-dokter hebat yang baik hati dan banyak memberi pertolongan penjelasan yang mudah aku mengerti, dorongan dan suport dari semua teman keluarga dan sahabat dari luar daerah dan luar negeri yang membuat aku berkata "aku harus kuat, suami membutuhkan aku & anak-anak butuh aku"). Pasangan hidupku terbaring selama 20 hari di ICU dengan keadaan semakin drop, sementara dokter-dokter benar-benar mempersiapkan tindakan yang paling tepat. Hari ke 20 dipersiapkan Katerisasi dipimpin Dr. Kaligis (tindakan medis mengalirkan cairan putih (kontras) ke dalam semua pembuluh jantung untuk mencari dimanakah sumber penyumbatan akibat Kolesterol dan pembalonan di lokasi penyumbatan diiringi pemasangan Stand/Ring sesuai panjang sumbatan. (Tindakan seperti ini sangat mahal) hingga bila terjadi penyumbatan lebih dari tiga buah dokter-dokter menganjurkan untuk by pas yg kesempatannya fivety-fivety. (harga Recovery sebuah jantung sakit itu sama dengan harga sebuah rumah atau mobil mewah).
Tapi itu belum seberapa, pasangan hidup kita, akan memulai masa penyembuhan, dengan banyak memerlukan perhatian makanan, kasih sayang yang lebih banyak dari semula, kesabaran yang tak terhingga, karena mereka mulai sehat dengan proses kepercayaan diri yang hilang dan sifat yang berubah 180 derajat, sangat sesintif dan mudah tersinggung. Itu semua proses yang kita sebagai pasangan hidup tidak pernah tahu kapan berakhirnya, anggap itu semua Ibadah.
75% pasien jantung penyuka masakan Padang. Sekali-sekali cobalah datang ke RSJHK, disana terlihat pasien jantung koroner mulai di usia diatas 25 tahun.
Diatas umur 30 kita sudah terkena resiko pengentalan darah. Perempuan jika masih haid terlindungi dari penyakit jantung karena memiliki hormon. Jika di masa subur wanita terkena sakit jantung, itu adalah cacat bawaan seperti kebocoran katup & klep. Berolah raga yang ringan saja, dianjurkan berjalan kaki pagi hari Ø 3 km atau berenang. Hindari olahraga yang menguras tenaga. Olah raga yang menguras tenaga memacu adrenalin.
Makan banyak sayur dan buah untuk menghancurkan kolesterol jahat di tubuh kita. Hindari Rokok walaupun Pasif. Mulailah hidup sehat sebelum terlambat, karena keluarga masih membutuhkan kita. Insya' Allah berguna dan bermanfaat.
Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan serangan jantung. Secara logik, mungkin ada kebenarannya. Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan dan bukannya air es. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas/hangat sewaktu menikmati hidangan.
Kita tidak akan kehilangan apa-apa, malah akan mendapat faedah dari kebiasaan ini. Kepada siapa yang suka minum air es, artikel ini sesuai untuk anda baca. Memang enak dan segar minum air es selepas makan, tetapi akan berakibat fatal..!!!
Penting!
Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup sehat. Pakar Sakit Jantung berkata, jika semua orang yang membaca artikel ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa. Baca artikel ini, karena ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda.
Sumber : milis20melati@yahoogroups.com |
No comments:
Post a Comment